Welcome to My Fantasy World...

Sabtu, 12 April 2014

Yonggi Cho



Pertumbuhan dari pergerakan rohani tercepat di dunia saat ini adalah gereja injili di Korea -- sebuah gereja yang telah menetapkan sasaran untuk mengirimkan 10.000 misionaris lintas budaya di akhir tahun 1980-an. "Setiap hari di Korea Selatan rata-rata ada sepuluh gereja membuka pintunya untuk menampung gelombang petobat baru yang terus bertambah." Diperkirakan ada satu juta orang yang diubahkan menjadi Kristen setiap tahun -- suatu tingkat pertumbuhan yang memperlihatkan bahwa orang Kristen Korea akan mencapai separuh dari populasi penduduk Korea di akhir abad ini.

Misionaris di Korea mulai bekerja pada tahun 1880-an dan hampir pada saat itu ada respon yang baik -- tidak seperti yang dihadapi oleh umat Katholik Roma pada dua dekade sebelumnya. Salah satu alasan untuk hal ini kemungkinan adalah penggunaan istilah Hananim untuk Tuhan dalam bahasa Korea, dengan menghindari istilah yang diambil dari China yang digunakan oleh umat Katholik. "Penggunaan istilah Hananim," menurut Don Richardson, "adalah sangat tepat untuk misi Protestan di Korea! Mereka melakukan penginjilan di rumah-rumah, kota-kota, dan di desa-desa. Kaum misionaris Protestan memulai dengan memastikan kepercayaan orang Korea pada Hananim. Dengan membangun dasar seperti itu, orang Protestan tidak mengganggu sifat alamiah antipati orang Korea untuk tunduk pada kekuatan ketuhanan."


Dua gereja Protestan terbesar di dunia saat ini berada di Korea. Yang terbesar dari kedua gereja tersebut adalah Full Gospel Central Church dengan pendetanya Paul Yonggi Cho. Beliau telah melihat pertumbuhan yang sangat pesat. Dulu berawal dari ibadah di bawah tenda dan berkembang menjadi jemaat yang berjumlah lebih dari 270.000 jemaat. Full Gospel Central Church mempekerjakan lebih dari 300 pendeta tetap dan mengadakan tujuh kali kebaktian setiap Minggu di auditorium utama dan kapel di sebelahnya yang menampung kira-kira 30.000 orang. Terlepas dari jumlah tersebut, pelayanan Cho sendiri sangatlah mengesankan. Penginjilan adalah tujuan utamanya dan dia telah memberikan strategi penginjilannya ke seluruh dunia.


Cho dilahirkan di lingkungan keluarga Budha pada tahun 1936 selama masa kekuasaan Jepang atas Korea. Dia menderita TBC ketika masih kecil, dan beberapa orang memperkirakan dia tidak akan bisa bertahan sampai dewasa. Kondisi fisiknya yang lemah menarik perhatian seorang wanita Kristen yang mulai mengunjungi dia. Melalui kesaksian wanita itu, Cho diubahkan. Pada saat pertobatannya, Cho mulai berpikir dan bergumul tentang kerinduannya untuk dapat melayani Tuhan. Pada tahun-tahun selama pertumbuhan rohaninya, dia mulai meletakkan dasar untuk melakukan pelayanan Kristen secara penuh.


Paul Yonggi Cho lulus dari sekolah Alkitab Assemblies of God pada 1958. Dia mulai merintis "gereja tenda" di luar Seoul. "Dengan dibantu oleh calon ibu mertuanya (Jashel Choi) dan misionaris John Hurston, Pendeta Cho, yang masih menderita TBC, memberikan pelayanan mengenai iman, harapan, dan kesembuhan kepada kaum miskin dan teraniaya. Dalam enam tahun, jumlah jemaat gereja itu mencapai 2000 orang, namun Pendeta Cho mengalami kelelahan baik secara fisik dan mental. Dia pingsan ketika melayani ibadah pada tahun 1964 dan sejak itu dia merasa bimbang, apakah dia dapat kembali melanjutkan pelayanannya sebagai pendeta. Bagaimana mungkin seorang pendeta yang lemah seperti itu dapat memimpin jemaat yang begitu besar? Jika dia tetap mengambil peran sebagai pemimpin pendeta itu sama saja artinya dia menggali kubur sendiri. Pasti ada jalan keluarnya.


Selama masa penyembuhannya, Tuhan berbicara kepadanya melalui kisah Musa pada Keluaran 18:13-26. Dari pesan itulah dia mendapatkan ide untuk membagi gerejanya menjadi kelompok sel dan setiap kelompok itu akan dipimpin oleh orang yang berkompeten. Rencana itu tidak langsung disetujui begitu saja oleh jemaat dan anggota majelis. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, jemaat bertumbuh pesat dan tanggung jawab penggembalaan tidak dapat diberikan sepenuhnya kepada Pendeta Cho.


Konsep kelompok sel ini membuka kesempatan bagi Full Gospel Central Church untuk menciptakan suasana gereja dalam kelompok-kelompok kecil dan sekaligus jemaat tetap bisa menikmati suasana ibadah raya. Meskipun kelompok kecil, keanggotaan diberikan setelah seseorang memenuhi persyaratan tertentu. Seorang petobat baru harus mengikuti katekisasi selama tiga bulan sebelum dia diterima menjadi anggota sebuah kelompok sel. Bahkan keanggotaan itu hanya diberikan selama 12 bulan. Setiap tahun para anggota dievaluasi dan para anggota yang tidak aktif tidak diperbolehkan mengikuti pelayanan lagi.


Pertumbuhan Full Gospel Central Church bukanlah satu-satunya prioritas utama bagi Pendeta Cho. Pada tahun 1982, hampir 100 "gereja anak" didirikan. Pendeta Cho mengirimkan ribuan pekerjanya ke berbagai tempat untuk membuka pelayanan baru. Korea merupakan langkah awal dari program Pendeta Cho untuk terlibat dalam penginjilan dunia. Gereja pusat telah mengirimkan para misionarisnya pada tahun 1972 dan pada dekade berikutnya, lebih dari 100 misionaris full-time yang mengikuti pelatihan di seminari telah dikirim ke Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia di mana sekolah-sekolah Alkitab telah didirikan untuk melatih para petobat baru.


Melihat perkembangan misionaris selama satu dekade tersebut, Pendeta Cho membuat tujuan untuk meningkatkan jumlah misionaris. Menurutnya, pelayanan misi adalah tujuan utama dari pertumbuhan gereja. Hal tersebut merupakan strategi pertumbuhan gerejanya. Dalam rangka menyebarkan strategi pertumbuhan gerejanya itu, Pendeta Cho mendirikan Church Growth International. Pendeta Cho melakukan perjalanan secara ekstensif untuk mengadakan seminar di berbagai negara. Dia mendorong para pendeta untuk menerapkan prinsip-prinsip kelompok selnya di gereja mereka masing-masing.

Diterjemahkan dan diringkas dari salah satu artikel di:
Judul Buku:From Jerusalem to Irian Jaya -- A Biographical History
of Christian Missions
Penulis :Ruth A. Tucker
Penerbit :The Zondervan, Corporation, Grand Rapids, Michigan, 1983
Halaman :455-458



10 GEREJA PROTESTAN TERINDAH DI DUNIA

1. Bern Minster (Bern, Swiss)

Didirikan pada tahun 142, gereja ini awalnya adalah sebuah katedral Katolik. Dengan maraknya Protestanisme pada abad ke-16, gereja inipun beralih fungsi menjadi gereja Protestan. Gereja ini “disederhanakan” dengan penghancuran hiasan dan patung2 atau yang dikenal dengan nama “ikonoklasm” karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran Protestan, dengan hanya menyisakan hiasan “Penghakiman Terakhir” pada bagian pintu masuk utama.
File:Muensterportal02.jpg
2. Katedral Berlin (Berlin, Jerman)

695px-2006_Berliner_Dom_Front
Gereja yang disebut Domkirche (gereja kubah) oleh warga setempat ini awalnya adalah sebuah katedral Katolik yang dibangun pada abad 15, namun kemudian berubah menjadi sebuah gereja Protestan pada abad ke-17 ketika ajaran Protestan makin marak di Jerman.
3. Katedral Saint Paul (London, Inggris)

CIMG4213
Katedral terpenting di Inggris ini sudah ada sejak abad ke-7 M dan diperbaharui pada abad ke-17 dengan gaya Barok oleh rancangan Christopher Wren. Bagian paling terkenal dari gereja ini adalah kubahnya setinggi 111 m yang mendominasi panorama London selama 300 tahun. Sebagai gereja terpenting di inggris, tentu gereja ini menjadi lokasi berbagai event2 penting, mulai dari pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana hingga pemakaman Margaret Thatcher.
4. Christuskirche (Mainz, Jerman)

Gereja ini merupakan gereja Protestan yang dibangun pada tahun 1903, namun sayangnya hancur karena serangan sekutu pada PD II. Gereja ini kemudian direstorasi ke bentuknya semula pada tahun 1952-1954. Di Mainz sendiri yang mayoritas penduduknya Katolik, para penganut Protestan dijamin kebebasan beribadahnya oleh Napoleon Nonaparte pada abad ke-19.
5. Katedral Dresden (Dresden, Jerman)

dresden-frauenkirche
Gereja yang selesai dibangun pada 1743 ini dirancang oleh Goerge Bach dengan gaya Barok. Sayang sekali gereja bernama lengkap Dresden Frauenkirche ini sempat hancur lebur terkena serangan bom sekutu pada Perang Dunia II. Untungnya, warisan sejarah ini kemudian direstorasi sepenuhnya setelah Jerman kembali bersatu dan baru selesai pada 2005 yang lalu.
6. Hallgrimskirkja (Reykjavik, Islandia)
 
Hallgrimskirkja atau Gereja Hallgrimur ini adalah gereja terbesar di Islandia. Gereja modern yang unik ini dibangun pada tahun 1937 dan terinspirasi dari aliran lava dari gunung berapi yang memang banyak terdapat di Islandia. Walaupun begitu, gereja ini lebih mirip dengan salah satu bangunan yang muncul di novel JRR Tolkien.
7. Temple Saint Etienne (Alsace, Prancis)

Gereja para penganut Calvin ini jelas2 mengadopsi gaya aritektur Gotik khas Katolik. Gereja yang juga disebu Protestant Church of St. Stephen ini ini diarsiteki oleh Jean-Baptiste Schacre, yang tak hanya merancang gereja Protestan ini, namun juga gereja Katolik serta sinagoga Yahudi yang ada di kota yang sama. 
8. Ulm Minster (Ulm, Jerman)

munster6
Gereja ini unik sebab tak hanya menjadi gereja tertinggi di dunia hingga kini, namun juga sempat menjadi bangunan tertinggi di dunia sejak 1890 hingga 1901. Terletak di kota Ulm, gereja gotik ini memiliki total tinggi 161,5 hingga ke puncak menaranya.
Ulm-Minster-Cathderal-CC-Olaf_S
Ulm_01
9. Riverside Chuch (New York)

riverside-church
Terkenal sebagai salah satu bangunan terindah di New York, gereja Riverside mencerminkan persatuan di atas kemajemukan, sebab umatnya saja berasal dari lebih dari 40 suku yang berbeda. Gereja ini dibangun oleh miliuner John D. Rockerfeller dengan gaya neo-gotik.
10. Crystal Cathedral (California, Amerika Serikat)

Crystal-Cathedral
Gereja di posisi pamungkas ini adalah gereja modern paling terkenal di dunia sekaligus menyabet gelar sebagai bangunan kaca terbesar di dunia. Gereja kristal ini mampu menampung lebih dari 2.700 umat dan juga memiliki organ raksasa yang hingga kini merupakan alat musik terbesar di dunia. Namun kini gereja ini telah beralih menjadi gereja Katolik dengan julukan Christ Cathedral.

BONUS
Borgund Stave Church (Borgund, Norwegia)



Gereja ini merupakan salah satu gereja kayu tertua di dunia yang masih berdiri. Sekilas dilihat gereja berusia hampir 9 abad ini lebih mirip rumah tradisional Sumatra, namun sebenarnya hiasan meruncing pada bagian atapnya adalah hiasan kepala naga yang biasa ditemukan pada kapal tradisional Norwegia. Bangunannya unik ya?
 

Air Mata

Air mata adalah kelenjar yang diproduksi oleh proses lakrimasi (bahasa Inggris: lacrimation atau lachrymation; (dari bahasa Latin lacrima, artinya "air mata") untuk membersihkan dan melumasi mata. Kata lakrimasi juga dapat digunakan merujuk pada menangis. Emosi yang kuat juga dapat menyebabkan menangis, walaupun kembanyakan mamalia darat memiliki sistem lakrimasi untuk membiarkan mata mereka basah, manusia adalah mamalia satu-satunya yang memiliki emosi air mata.

Pada manusia, selaput air mata yang membungkus mata, dikenal sebagai selaput prekorneal (precorneal film), terdiri dari 3 lapisan yang berbeda, dari permukaan paling luar sampai ke dalam:
Nama Wadah Sekretor Fungsi
Lapisan lemak (lipid layer) lemak meibomian gland (atau kelenjar tarsal) membungkus lapisan berair (aqueous layer); memberikan halangan tahan air (hydrophobic barrier) yang membungkus air mata dan mencegahnya meluap ke pipi. Kelenjar ini dijumpai di antara lempengan tarsal (tarsal plates) pada pelupuk mata (tarsus). Jadi, cairan mata disimpan di antara bola mata dan lapisan minyak pada pelupuk mata.[2]
Lapisan berair (aqueous layer) air dan zat lain misalnya protein (yaitu, lipocalin di air mata, lactoferrin, lysozyme[3] and lacritin) kelenjar air mata (lacrimal gland) meningkatkan penyebaran selaput air mata; meningkatkan penanganan atas penyebab infeksi; meningkatkan pengaturan osmosis
Lapisan mukosa (mucous layer) mucin sel goblet konjunctival (conjunctival goblet cells) membungkus kornea; meningkatkan lapisan tahan air; meratakan penyebaran air mata; menutupi kornea

Selaput air mata yang tipis mempersulit kemampuan memakai contact lens, karena kebutuhan oksigen lebih tinggi dari normal, dan contact lens menghalangi masuknya oksigen ke dalam mata. Akibatnya, mata cepat kering ketika memakai contact lens. Obat tetes mata khusus tersedia untuk pemakai contact lens. Sejumlah contact lens didesain untuk mengizinkan oksigen masuk lebih banyak ke mata.

Ada tiga jenis dasar air mata:
Kategori Keterangan
Air mata basal (basal tears) Pada mata mamalia yang sehat, kornea selalu dibasahi dan diberi makanan oleh basal tears, yang melumasi dan membantu membersihkannya dari debu. Air mata mengandung air, mucin, lemak, lysozyme, lactoferrin, lipocalin, lacritin, immunoglobulin, glukosa, urea, natrium, dan kalium. Beberapa zat dalam cairan mata (lacrimal fluid) (seperti lysozyme) melawan infeksi bakteri sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh (immune system). Lysozyme bekerja dengan melarutkan lapisan pembungkus luar bakteri tertentu, disebut peptidoglycan. Air mata merupakan cairan tubuh biasa dengan kandungan garam yang mirip dengan plasma darah. Biasanya, dalam waktu 24 jam, disekresi 0,75 sampai 1,1 gram (0,03–0,04 ons avoirdupois) air mata; laju ini menurun dengan pertambahan usia.[2]
Air mata refleks (reflex tears) Jenis kedua ini dihasilkan dari iritasi mata oleh bahan asing, atau dari kehadiran zat yang mengiritasi misalnya uap bawang, gas air mata, atau spray merica di sekitar mata, termasuk kornea, konjunctiva, atau mukosa hidung (nasal mucosa). Juga muncul dengan cahaya terang atau rasa pedas di lidah dan mulut. Dihubungkan dengan muntah, batuk, dan menguap.[2] Air mata refleks ini berusaha membilas zat pengiritasi yang berkontak dengan mata.
Air mata emosi tangisan (crying, weeping atau psychic tears) Jenis ketiga yang disebut air mata tangisan merupakan peningkatan lakrimasi karena tekanan emosi yang kuat, kemarahan, penderitaan, kedukaan atau kesakitan tubuh. Biasanya tidak muncul saat otak memberi respons "lawan-atau-lari" (fight-or-flight response) karena sistem syarat simpatetik menghalangi lakrimasi. Keluarnya tidak hanya pada saat emosi negatif, karena banyak orang menangis saat sangat gembira. Pada manusia, "air mata emosi" (emotional tears) dapat diiringi wajah yang memerah dan senggukan (seperti batuk), pernafasan tersengal, kadang melibatkan kekejangan di bagian atas tubuh. Air mata yang keluar karena emosi mempunyai susunan kimia yang berbeda dengan air mata untuk melumasi. Air mata emosi mengandung lebih banyak hormon berbasis protein, yaitu prolactin, hormon adrenokortikotropik, dan leucine enkephalin (penahan sakit alamiah) daripada air mata basal dan refleks. Sistem limbik (limbic system) dilibatkan dalam produksi dorongan emosi dasar, seperti marah, takut, dan sebagainya. Secara spesifik, hipotalamus dari sistem limbik, juga berperanan mengatur sistem otonomik. Cabang parasimpatetik dari sistem syaraf otonom mengatur kelenjar air mata lewat neurotransmiter asetilkolin melalui baik reseptor nikotinik dan muskarinik. Saat reseptor ini diaktifkan, kelenjar air mata dirangsang untuk mengeluarkan air mata.[4]

 Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia